Female Genital Mutilation (FGM): Praktik yang Memengaruhi Kesehatan Perempuan dan Hak Asasi Manusia

 Hai temen-temen ketemu lagi kita nih yaa….

Kali ini saya mau berbagi sedikit informasi tentang "Female Genital Mutilation (FGM)" yuk gasss…

 
    Female Genital Mutilation (FGM) juga dikenal sebagai female circumcision atau sunat perempuan dimana merupakan praktik yang telah ada selama ribuan tahun dan masih tersebar di beberapa bagian dunia. Praktik ini melibatkan pengangkatan sebagian atau seluruh bagian genital eksternal perempuan, seperti klitoris dan labia, seringkali tanpa anestesi atau peralatan medis yang memadai. FGM memiliki dampak serius pada kesehatan fisik dan mental perempuan serta merupakan pelanggaran hak asasi manusia yang signifikan. Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang FGM, menggambarkan dampaknya, alasan dibaliknya, dan upaya yang dilakukan untuk mengakhiri praktik ini sebagai berikut:

  1. Dampak Kesehatan Fisik: FGM dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan fisik yang serius. Dampaknya dapat mencakup infeksi, pendarahan, nyeri kronis, masalah reproduksi, kelahiran prematur, dan bahkan kematian. Selain itu, prosedur ini sering kali dilakukan dalam kondisi kebersihan yang buruk, meningkatkan risiko infeksi.
  2. Dampak Kesehatan Mental: FGM juga memiliki dampak psikologis yang serius pada perempuan yang mengalaminya. Pasca-trauma dan depresi adalah beberapa contohnya. Selain itu, perasaan malu dan stigmatasi sosial sering kali menghantui perempuan yang telah menjalani FGM.
  3. Alasan di Balik FGM: Praktik FGM bervariasi dari satu tempat ke tempat lain dan dapat didasarkan pada berbagai alasan. Beberapa alasan yang sering disebutkan meliputi tradisi budaya, kontrol atas seksualitas perempuan, dan keyakinan agama yang salah.
  4. Hak Asasi Manusia: FGM adalah pelanggaran hak asasi manusia yang jelas. Hak dasar seperti hak atas kesehatan, integritas fisik, dan kebebasan dari perlakuan kejam, tidak manusiawi, atau merendahkan martabat secara serius dilanggar oleh praktik ini.
  5. Upaya untuk Mengakhiri FGM: Banyak organisasi internasional dan aktivis hak asasi manusia telah bekerja keras untuk mengakhiri FGM. Mereka melakukan upaya pendidikan, advokasi, dan dukungan medis bagi perempuan yang telah mengalami FGM. Selain itu, beberapa negara telah melarang FGM dan mengimplementasikan undang-undang yang ketat untuk menghentikannya.

    Female Genital Mutilation (FGM) adalah praktik yang merugikan kesehatan perempuan dan merupakan pelanggaran hak asasi manusia yang serius. Upaya global dan nasional terus berlanjut untuk mengakhiri FGM, tetapi perlu kerja keras bersama masyarakat, pemerintah, dan organisasi internasional untuk mencapai tujuan tersebut. Penting bagi kita semua untuk memahami dan menentang FGM demi melindungi hak dan kesejahteraan perempuan di seluruh dunia.

Oleh : Ana Rofika (MahasiswaMagister Kebidanan Unisa) 

Komentar